Wednesday, April 18, 2012

Insidious (2010/11): Bukan Film Horror biasa


".......But there are other entities who are malevolent and have a more insidious agenda..."



Josh Lambert dan Renai baru saja pindah ke rumah yang baru, dan karena ini film horror pindah ke rumah baru biasanya akan menimbulkan masalah. Benar saja, terjadi keanehan - keanehan di rumah mereka. Awalnya dari hal - hal yang kecil seperti buku - buku jatuh sendiri, kardus yang tidak pada tempatnya, dan suara - suara aneh dari alat pemantau bayi. Ditambah lagi Dalton anak pertama mereka , tiba - tiba tidak bisa dibangunkan dari tidurnya. Setelah di cek oleh dokter di rumah sakit, Dalton dinyatakan dalam keadaan koma walaupun secara fisik dia baik – baik saja.


3 bulan berlalu dan Dalton masih belum sembuh juga, dan sekarang di rawat di rumah. Sementara itu kejadian – kejadian yang tadinya aneh, sekarang mulai memburuk. Setelah Renai mendengar dan melihat seseorang di dalam rumahnya, ia merasa bahwa rumahnya berhantu. 

Halo, apa kamu bisa melihatku?
Merasa diri mereka dalam bahaya, Josh dan Renai mengambil suatu keputusan yang sangat hebat dalam sejarah perhorroran, mereka memutuskan untuk pindah lagi ke rumah baru. Coba semua yang pindah ke rumah berhantu dalam film horror pindah ke rumah lain, pasti masalah hantu mereka terselesaikan. Ok kembali ke Josh dan Renai. Sayangnya ide mereka yang brillian ini tidak berhasil, bahkan penampakan yang terjadi semakin parah. Akhirnya mereka memutuskan untuk meminta bantuan dari tim paranormal untuk mencoba menyelesaikan masalah mereka.

Fashion terbaru?

Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa penampakan justru semakin parah? Apa yang menyebakan Dalton Koma? Jawaban dari semua pertanyaan tersebut akan menjawab semua misteri yang ada di film ini.

Paruh pertama dari Insidious sangat luar biasa, dimulai dari suasana, suara, dan cahaya. Suara langkah kaki tetapi tanpa wujud, pintu yang terbuka dengan sendirinya. Hal – hal tersebut yang dapat menimbulkan rasa was-was, cemas, dan tentu saja rasa takut. Takut akan mahluk apa yang akan muncul, darimana dan kapan ia akan muncul. Takut akan hal yang tidak kita ketahui, dan takut bahwa hal itu dapat melukai kita. Beberapa jump scare yang muncul disana – sini, cukup mengejutkan. Hal ini dapat dimaklumi karena merupakan pengaruh dari Oren Peli sang pencipta Paranormal Activity, ia berperan sebagai produser di film Insidious.

Hantu nenek yang di jendela, giginya tinggal dua....eh itu sih lagu

Sayangnya paruh akhir dari Insidious agak mengecewakan, seakan – akan kehilangan keseramannya. Dikatakan didalam film bahwa “The Further” merupakan tempat yang menyeramkan penuh dengan jiwa – jiwa yang tersiksa. Tetapi ketika kita dibawa ke sana, jiwa – jiwa yang tersiksa itu tidak melakukan apa – apa. Mereka hanya berada disana dan tersenyum – senyum aneh. Belum lagi si Demon, dia dideskripsikan sebagai mahluk yang sangat mengerikan dan jahat. Tetapi setelah sosoknya ditampilkan agak mengecewakan.

Insidous merupakan film yang dimulai dengan kuat, bahkan lebih kuat dari yang saya duga pada awalnya. Tetapi memasuki tahap finish, ia mulai terengah – engah, mulai kehilangan kekuatan. Ia membuat anda berpikir “Hey, dimana film yang saya tonton sebelumnya?, kemana ia pergi?” Film ini tercerai berai pada bagian akhir, tapi karena bagian awalnya yang sangat bagus maka hal itu tidak sampai merusak film ini.

Berikut beberapa screenshot tambahan :
Bayangkan malam - malam bangun lalu melihat dia di sudut
Mentang - mentang yang bikin saw, pake gambar jigsaw di papan tulis...


Untuk screenshot yang terakhir ini ada suatu cerita yang cukup aneh. Pada saat wanita ini menunjukan gambar tersebut, tiba - tiba saja di rumah saya keadaan menjadi gelap. Setelah beberapa saat, saya menyadari ternyata sedang mati lampu, setelah beberapa menit lampu kembali menyala. Apa yang terlintas di kepala saya waktu itu adalah, apakah tadi kejadian supernatural? apakah ini perbuatan sang demon di film Insidious? atau apakah ini hanya kelalaian PLN? jreng - jreng.